Sabtu, 27 Juni 2009

Bagaimana Bisa Tertawa sementara Al Quds Masih Tertawan?


Shalahuddin berasal dari keluarga Kurdi. Ia lahir pada tahun 532 H di wilayah Tikrit, Irak. Ia dikenal sebagai orang yang cerdas dan berjiwa kuat, politikus ulung, pemimpin yang sukses, dan pejuang di penjuru Syam.
Pada saat itu, Mesir berada dalam kekuasaan Dinasti Fathimiyyah. Berbagai gejolak yang terjadi di sana berakhir setelah khalifah Fathimiyyah mengangkat Shalahuddin Al Ayyubi sebagai perdana menterinya.
Shalahuddin Al Ayyubi mencegah serangan pasukan salib ke Mesir. Hal itu menyebabkan dirinya semakin disegani oleh orang-orang Mesir. Ia juga mampu menumpas seluruh konspirasi internal yang ditujukan kepada dirinya.
Ketika khalifah Fathimiyyah, Al-‘Adhid, jatuh sakit dan kemudian meninggal, kekuasaan Dinasti Fathimiyyah pun berakhir. Setelah itu, seluruh Mesir berada di bawah kekuasaan Shalahuddin. Ia segera menyebarkan kembali paham Ahlus Sunnah ke seluruh negeri itu yang sebelumnya dikuasai mazhab Syiah. Ia mendirikan dua madrasah besar untuk mengajarkan paham Ahlus Sunnah kepada masyarakat.
Shalahuddin bekerja keras untuk menyatukan umat Islam. Ia tidak ingin memerangi faksi Islam kecuali bila terpaksa. Hal itu ia lakukan untuk menyatukan negeri-negeri Islam dalam melawan pasukan salib.
Pada tahun 582 H, Arnauth, Gubernur Al-Karak, melanggar perjanjian dengan kaum Muslim. Ia mengganggu rombongan dagang kaum Muslim. Lebih dari itu, ia mengolok-olok agama Islam dan Nabi Saw. Ia pernah berkata kepada orang-orang yang menjadi tawanannya, “Jika kalian memercayai Muhammad, panggilah dia sekarang untuk melepaskan kalian!”
Ketika Shalahuddin mengetahui hal itu, ia bersumpah untuk membunuh Arnauth dengan tangannya sendiri. Ketika para jamaah ahji Mesir akan kembali ke negeri mereka, Arnauth menghadang untuk membunuh mereka. Namun, Shalahuddin dan pasukannya segera tiba sehingga jamaah haji itu bisa pulang dengan selamat. Setelah itu, Shalahuddin mengadakan musyawarah untuk membahas masalah gangguan pasukan salib. Akhirnya, kaum Muslim sepakat untuk mengobarkan jihad.
Setelah shalat Jumat pada Rabi’ Al-Alhir 583 H, rombongan pasukan kaum Muslim berangkat sambil meneriakkan kalimat takbir sehingga menyebabkan musuh merasa gentar.
Tujuan utama Shalahuddin adalah membebaskan Masjid Al-Aqsha yang sudah sembilan puluh tahun lebih tidak didirikan shalat di sana. Selama meniapkan peperangan itu, Shalahuddin terlihat sedih dan enggan makan. Ketika ditanya tentang apa sebabnya, ia menjawab, “Bagaimana aku bisa merasa bahagia, makan enak, dan tidur pulas sementara Bait Al-Maqdis masih dikuasai kaum salib? Bagaimana aku bisa tertawa sementara Al-Quds masih tertawan?”
Setiap malam, Shalahuddin mengunjungi para pejuang yang berada di kemah mereka. Apabila mendapati penghuni kemah sedang shalat atau sedang berdzikir kepada Allah, ia merasa senang. Ia berkata, “Dari sinilah kemenangan akan datang.” Akan tetapi, jika ia mendapati penghuni kemah sedang lalai, ia berkata, “Dari sinilah kekalahan akan muncul.”
Pada pagi hari yang sangat panas, dua pasukan saling berhadapan. Kaum Muslim menyerang musuh mereka dan pasukan salib mundur. Mereka mengalami kekalahan telak.
Salah seorang yang ditawan kaum Muslim adalah Arnauth. Shalahuddin menawaran kepadanya untuk masuk Islam, tetapi ia menolak. Akhirnya, Shalahuddin membunuhnya karena ia telah mengolok-olok Rasulullah Saw. Peristiwa itu terjadi di Thabariyyah.
Kemudian, Shalahuddin dan pasukannya bergerak ke Bait Al-Maqdis. Ia mengepung pasukan salib dengan sangat ketat. Ia membebaskan Bait Al-Maqdis untuk memenuhi surat pengaduan. Surat itu berbunyi sebagai berikut:
Hai raja yang mematahkan lambang salib
Surat pengaduan datang padamu dari Bait Al-Maqdis
Semua masjid suci, tapi kini diinjak-injak kaki-kaki bernajis
Ketika penguasa Jerusalem terdesak dan tidak bisa melawan lagi, ia mengajak berdamai. Dengan segala cara, ia meminta tolong kepada Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Sultan menerima ajakan damai itu dengan syarat orang-orang Eropa itu pindah ke kota Tyr. Selain itu, ada syarat lain, yaitu setiap laki-laki dewasa membayar sepuluh dinar, setiap perempuan membayar lima dinar, dan setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, membayar dua dinar. Adapun mereka yang tidak memiliki uang akan dijadikan tawanan kaum Muslim.
Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi dan kaum Muslim memasuki kota Jerusalem pada hari Jumat, 27 Rajab 583 H. mereka segera membersihkan masjid. Shalahuddin memberikan toleransi kepada orang-orang Eropa dan tawanan di sana. Shalat Jumat pertama di Masjid Al-Aqsha dilakukan pada tanggal 4 Sya’ban 583 H azan dikumandangkan lagi di sana, Al-Quran dibaca, dan Tuhan Yang Maha Pemurah diesakan. Kalimat pertama yang diucapkan khatib Jumat pertama yang ditunjuk oleh Sultan Shalahuddin adalah ayat Al-Quran berikut.
Orang-orang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An’am[6]: 45)
Siapa khatib Jumat pertama Al-Quds pada masa kekuasaan Shalahuddin setelah direbut kembali oleh kaum Muslim? Ia adalah Qadhi Muhyiddin bin At-Turki.
Semoga Allah Swt. Melimpahkan rahmat kepada sang penakluk, pembebas, dan pemimpin agung, Shalahuddin.

(Syaikh Al Sa’dani, Ahmad. 2005. Sajian Ruhani Penyejuk Iman 10 Resep Hidup Mulia Berdasarkan Al-Quran. Bandung: Al-Bayan)

Kisah Pertobatan Malik bin Dinar


Malik bin Dinar sedang duduk di dalam masjid sambil berlinang air mata. Dia sedang bercerita tentang dirinya di hadapan banyak orang. Berikut ini ceritanya.
Pada masa muda, aku adalah seorang petugas keamanan yang kejam. Tak seorang pun terhindar dari kekejaman dan kezhalimanku. Setiap kali aku mengingatnya, hatiku seperti tersayat-ya Allah ampunilah aku.
Pada suatu hari, ketika sedang berjalan di pasar, kudapati dua orang, penjual dan pembeli, sedang bertengkar. Kuhardik pembeli itu dan aku hamper menghajarnya. Akan tetapi, dari raut wajahnya tampak bahwa laki-laki yang sudah beruban itu adalah orang baik. Oleh karena itu, aku diam dan mendengarkan alasannya mengapa sampai terjadi pertengkaran itu. Ia berkata, “Aku baru pulang dari sebuah perjalanan, dan aku punya beberapa anak perempuan. Aku ingin membelikan sesuatu untuk mereka, semata-mata untuk mebahagiakan mereka.” Aku menaruh iba setelah mendengar kata-katanya sehingga kubelikan apa yang ia inginkan. Sambil menyerahkan barang itu, aku berpesan kepadanya, “Jangan lupa, sampaikan kepada putri-putrimu agar mereka mendoakanku.”
Beberapa hari telah berlalu sejak peristiwa itu. Seperti biasa, aku pun bekerja di pasar. Tiba-tiba, aku melihat seorang budak perempuan cantik hendak dijual majikannya. Aku membelinya lalu menikahinya. Aku hidup bersamanya selama hari-hari yang penuh bahagia. Ia telah membuatku meninggalkan perilaku buruk dan memulai kehidupan sebagai orang baik. Tak lama kemudian, Allah menganugerahiku seorang anak perempuan yang sangat cantik. Aku sangat mencintai dan menyayanginya. Namun, beberapa hari setelah kelahiran putriku itu, istriku meninggal. Selama beberapa tahun aku menduda, dan perhatianku hanya dicurahkan kepada putriku.
Pada suatu hari, putriku sakit keras. Aku pun segera mencari obat. Akan tetapi, takdir Allah datang lebih cepat. Putriku meninggal dalam pelukanku. Lalu aku mendekapnya erat-erat dengan harapan kehidupan mau kembali lagi kepadanya. Namun akhirnya, aku pasrah kepada Allah. Aku kuburkan jenazah putri kesayanganku. Setelah itu, aku berusaha melupakan duka yang menimpaku degan meminum minuman keras sehingga tabiat burukku, seperti bertindak kejam dan zalim, muncul lagi.
Pada suatu malam, aku tidur pulas. Lalu aku bermimpi seakan-akan kiamat telah terjadi. Seluruh makhluk dikumpulkan di Mahsyar dan aku berada di antara mereka. Aku mendengar suara yang sangat menakutkan. Tiba-tiba muncul seekor ular besar berwarna hitam sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Ular itu hendak merenggutku. Oleh karena itu, aku berlari pontang-panting hingga bertemu dengan seorang kakek yang lemah. Aku berteriak kepadanya, “Tolonglah aku!” Akan tetapi, ia menangis dan mengatakan bahwa ia tidak sanggup menolongku karena lemah. Ia berkata, “Larilah lebih cepat lagi! Mudah-mudahan Allah menakdirkan sesuatu yang dapat menyelamatkanmu.”
Aku terus berlari sehingga melihat jurang neraka. Hampir saja aku terjatuh ke sana karena takut pada ular yang mengejarku. Tiba-tiba terdengar seseorang berteriak, “Kembalilah! Kamu bukan penghuni neraka ini!” Karena takut, aku kembali kepada kakek tadi dan meminta pertolongannya. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa ia tidak sanggup menolongku karena sangat lemah. Ia berkata, “Larilah ke atas gunung itu! Di sana terdapat simpanan milik kaum Muslim.”
Aku melihat ke arah sebuah gunung yang bercahaya pantulan dari perak dan tirai-tirai yang indah sehingga menyilaukan mata. Aku berlari ke sana, sementara ular terus mengejarku. Lalu, kulihat anak-anak kecil yang memancarkan cahaya seperti bulan purnama. Mereka berkata, “Temuilah ayahmu, hai Fathimah!” Mereka berkata kepada putriku. Secepat kilat, anak itu melompat dan menarik tanganku sambil menunjuk ke arah ular yang lari menjauh dariku. Aku mendekap putriku dan menciuminya. Sambil memainkan janggutku, ia berkata, “Ayah, apakah belum tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman menundukkan hati untuk mengingat Allah dan tunduk pada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)? (QS Al Hadid [57]: 16).
Mendengar ucapan putriku, aku menangis tersedu-sedu seakan-akan baru pertama kali mendengar ayat itu. Lalu, aku bertanya, “Apakah kamu mengenal Al Quran?”
Ia menjawab, “Aku lebih mengenalnya daripada Ayah.” Aku berkata, “Kalau begitu, beri tahukan kepada Ayah tentang ular yang hendak merenggut Ayah tadi.”
Ia berkata, “Ular itu adalah jelmaan dari perbuatan buruk Ayah yang sangat banyak sehingga berbalik menyerang Ayah sendiri.”
Aku bertanya lagi, “Lalu siapakah kakek tua itu?”
Putriku menjawab, “Ia adalah jelmaan dari amal saleh Ayah yang sedikit sehingga tidak sanggup menyelamatkan Ayah.”
Aku bertanya lagi, “Putriku, apa yang kalian lakukan di gunung ini?” Ia menjawab, “Kami adalah anak-anak kaum Muslim yang tinggal di sini hingga hari kiamat tiba untuk memberikan syafaat kepada kalian.”
Aku sangat ketakutan sehingga terbangun dari tidurku. Tak henti-hentinya aku membaca astgahfirullah al’azhim wa atubu ilaih (aku memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepada-Nya) serta memohon rahmat dan ampunan-Nya
Demikianlah, tiba saatnya bagi Malik bin Dinar untuk bertobat kepada Allah lalu mempelajari ilmu dan kezuhudan dan mengajarkannya kepada orang lain. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadanya.

(Syaikh Al Sa’dani, Ahmad. 2005. Sajian Ruhani Penyejuk Iman 10 Resep Hidup Mulia Berdasarkan Al-Quran. Bandung: Al-Bayan)

Nasihat untuk (Calon) Suami Muslim


Anda sebagai seorang pemimpin keluarga memiliki tanggung jawab yang besar untuk membawa keluarga Anda menuju keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Keluarga yang harmonis adalah dambaan Anda dan keluarga Anda sebagai wadah untuk membentuk pribadi diri menghadapi kehidupan luas dan bekal untuk mendapatkan ridha Allah. Jika Anda di kehidupan ini berperan sebagai seorang suami, maka perluaslah pengetahuan Anda tentang agama dan asah kemampuan Anda untuk lebih terampil mengatur segala sesuatu. Insha Allah dari keluarga kecil Anda, Andalah sebagai panutan teladan seorang pemimpin. Bukalah pikiran Anda untuk mendapatkan wawasan yang memperkaya diri Anda menjadi lebih berkualitas, jangan bebal terhadap nasihat orang lain yang membangun. Berikut ini akan saya paparkan nasihat untuk Anda, insha Allah bermanfaat.
 Jika Anda seorang suami, jangan sekali-kali meninggalkan isteri dan anak-anak Anda saat akhir pekan tanpa kehadiran Anda sebagai kepala keluarga. Sebagian pemua pada akhir pekan biasanya berlibur bersama pemuda-pemuda lain yang sebaya, di mana pemuda itu ternyata sudah berkeluarga sehingga tega meninggalkan isteri dan anak-anaknya sendirian di rumah, dan dengan sabar mereka menunggu kapan kembalinya pemuda itu yang kini telah menjadi kepala keluarga.
 Sebagian pemuda ada yang memiliki sikap cekatan dan ringan tangan saat bersama dengan teman-temannya, namun bila dia sudah berada di rumah sifat-sifat tersebut berubah menjadi kasar dan jahat. Janganlah Anda menjadi seseorang yang memiliki dua wajah: satu sisi Anda menampakkan wajah lembut dan sopan saat bersama teman-teman Anda, sedang di sisi lain Anda menampakkan wajah cemberut saat bersama isteri dan anak-anak Anda. Terkadang Anda menjumpai seseorang yang disanjung orang banyak karena sifatnya yang mudah lapang dada, akhlaknya terpuji, dan menampakkan wajah yang ceria saat berkumpul dengan orang banyak. Akan tetapi, apabila sudah sampai di rumah, dia menyeringai seraya menampakkan sifat bengis, sehingga ketika dia berkumpul bersama keluarga dia menjadi pemarah dan tampak tolol. Maka sifat lembut itu berubah menjadi sifat kasar, dan wajah ceria menjadi cemberut!! Kini dia tidak sanggup lagi menanggung kebutuhan isterinya dan tidak sabar atas banyaknya permintaan anaknya. Jika isterinnya berbuat salah, dia akan berteriak marah di hadapan isterinya. Jika isterinya bertindak benar, dia akan mencari-cari aib isterinya. Jika anaknya banyak permintaan, dia tak segan-segan memukulnya. Jika anaknya melawan, dia akan mengusirnya!! Pada akhirnya, isteri dan anak-anaknya senang bila dia, sebagai seorang ayah pergi meninggalkan rumahnya. Dengan begitu, keadaan mulai tenteram kembali, jiwa terasa tenang, dan hati terasa lapang.
 Sebagian pemuda ada yang sangat royal terhadap teman-temannya. Akan tetapi, ketika sudah berada di rumah, dia pelit sekali. Dia enggan mengeluarkan uang untuk kebutuhan rumah tangganya yang semestinya sudah menjadi kewajibannya. Dia amat pelit dan kikir, serta tidak ada perhatian sama sekali terhadap isteri dan anak-anaknya. Adapun terhadap teman-temannya dia sangat murah hati dan royal sekali. Sejak beberapa tahun dia tidak pernah memberikan hadiah kepada isterinya. Bahkan tersenyum pun dia tidak pernah, padahal senyuman merupakan hadiah paling berharga buat hati dan kebahagiaan isterinya. Setiap kali isteri berada di sisinya, dia melukai perasaan isterinya dengan ucapan-ucapan yang menyakitkan atau mengorek aibnya. Bahkan masakan pun dijadikan alas an untuk mencela isterinya, ketika dia merasakan ada kekurangan dalam masakan itu!! Jika isteri Anda hendak berdoa kepada Allah maka jangan halang-halangi atau mempersulit dia, bahkan semestinya Anda berada di sampingnya. Lebih dari itu, Anda mesti memberikan hak-hak Anda demi kebaikan dan pengetahuan isteri Anda! Hendaklah setiap hari Anda mengkalkulasi pahala yang Anda peroleh dari Allah. Bahaya apa yang bakal menimpa Anda seandainya Anda mengorbankan persoalan kecil mengenai urusan rumah atau makanan Anda, kemudian Anda beralih mengajari isteri Anda membaca Al Quran, atau memberi pelajaran kepadanya tentang agama dan akhlak. Maka yang terjadi adalah Anda telah turut andil mendidik isteri Anda menjadi ibu yang shalehah.
 Jangan sekali-kali Anda menghina isteri Anda. Karena sesungguhnya setiap hinaan yang ditujukan kepadanya akan membekas di hati dan akalnya. Adapun penghinaan paling besar yang membuat isteri Anda tidak akan mau mengampuni Anda baik dengan hati maupun lisan adalah, ketika Anda emosi lalu memukul dirinya, atau Anda mencacinya, atau Anda menghina ayah dan ibunya di hadapannya.
 Jika Anda mempergauli isteri Anda dengan sebaik-baiknya pergaulan, niscaya dia akan berbuat baik kepada Anda. Tunjukkan sikap bahwa Anda lebih mengutamakan dirinya ketimbang diri Anda sendiri. Anda senantiasa berusaha membuat dirinya selalu bahagia, memperhatikan kesehatannya, rela berkorban demi dirinya terutama di saat dia sedang sakit. Misalnya, membantu dengan segenap kemampuan yang Anda miliki.
 Hendaklah Anda bersikap lurus dalam hidup Anda, maka isteri Anda akan mengikuti sikap Anda. Dalam sebuah atsar dikatakan, “Hendaklah kalian menjaga diri dari perbuatan dosa, niscaya isteri kalian akan menjaga dirinya dari perbuatan dosa” (HR. Al-Thabarani). Hati-hati jangan menuruti pandangan Anda pada perkara haram, baik ketika sedang berada di jalan maupun di depan televisi. Alangkah buruknya setiap acara yang menyangkut problematika hubungan suami isteri ditayangkan di televisi!
 Hati-hati jangan sampai Anda membangkitkan kecemburuan hati isteri Anda, dimana ketika sedang bicara berdua Anda mengungkapkan keinginan Anda untuk menikah lagi, atau Anda sedang mengagumi seorang perempuan. Karena hal itu akan menyakiti lubuk hati isteri Anda yang paling dalam. Sehingga dirinya akan terombang-ambing karena perasaan khawatir, kecewa dan penuh prasangka. Perasaan seperti itu dapat mempengaruhi kondisi fisik, sehingga membuat pusing dan menimbulkan penyakit lain. Jika demikian, suami akan sibuk mengurus isterinya untuk mencarikan dokter!
 Hendaklah Anda bersyukur jika isteri Anda memiliki sifat-sifat terpuji. Berapa banyak seorang laki-laki yang bertambah ketaatannya dalam beragama karena melihat isterinya yang berpegang teguh pada agama dan akhlak, yang mana kesemuanya itu tercermin dalam setiap perilakunya yang mulia.
 Hendaklah Anda bersikap tenang dan jangan mudah marah. Sifat pemarah dapat menyulut pertikaian. Jika Anda berbuat salah terhadap isteri Anda, menghindarlah darinya. Jangan Anda lantas pergi tidur dalam keadaan sedang marah, sebab melihat keadaan Anda seperti itu isteri Anda akan bersedih hati dan menangis. Coba Anda renungkan, sesungguhnya yang membuat Anda marah di setiap saat adalah karena urusan sepele yang seyogyanya tidak memperkeruh hubungan Anda dengan isteri Anda, bahakan urusan sepele itu tidak perlu ditanggapi dengan luapan emosi. Mintalah Anda kepada Allah agar terhindar dari tipu daya setan. Redamlah sifat memberontak Anda. Ingatlah, sesungguhnya antara Anda dan isteri Anda terdapat ikatan kasih sayang yang tak ternilai meskipun sejenak Anda menodainya dengan sifat emosi.
 Pujilah isteri Anda ketika mengerjakan suatu perbuatan yang memang layak mendapat pujian. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah” (HR. Al-Tirmidzi).
 Hendaklah Anda mendengarkan dengan seksama perkataan isteri Anda. Sebab perhatian Anda diperlukan untuk menghapus penderitaan dan tekanan yang menghimpit dirinya, serta dapat menghindari sifat marah dan bohong. Namun banyak juga perempuan kalau sedang bicara tidak mau berhenti, atau dia malah membenarkan perkataannya ketika mencela keluarga atau kerabat Anda. Jika demikian yang terjadi, maka hikmah dan tutur kata yang baik diperlukan saat bergaul dengan isteri Anda.
 Hati-hati dengan hubungan antar sesama orang lain yang tidak diperkenankan oleh agama. Sering kali kehancuran rumah tangga dipicu oleh hubungan terlarang tersebut.
 Hendaklah cinta Anda tidak berat sebelah antara isteri Anda, kedua orangtua Anda, dan keluarga Anda. Cinta Anda tidak boleh melebih-lebihkan satu di antara lainnya. Cinta tidak boleh berkuasa hanya karena pertimbangan cinta kepada orang lain. Maka berikan setiap hak Anda kepada orang yang berhak menerimanya secara baik-baik, serta bersikaplah yang adil dan lurus. Karena itulah Anda jangan sampai lupa berkunjung kepada keluarga isteri Anda, dan jalinlah hubungan yang baik di antara mereka.
 Terhadap isteri Anda, hendaklah Anda benar-benar mencintainya dalam setiap sendi kehidupan. Jika demikian adanya, isteri Anda akan mencintai Anda, sebagaimana cinta Anda kepadanya. Ibnu Abbas berkata, “Sungguh aku akan merasa senang bila aku berhias lalu kupersembahkan kepada isteriku. Begitu pula, aku akan merasa senang bila isteriku berhias lalu mempersembahkannya kepadaku.” Berilah isteri Anda sedikit kesenangan yang layak ketika sedang berada di luar rumah, seperti suasana baru yang berbeda seperti biasanya. Hal ini perlu dilakukan terutama saat dia belum punya momongan, karena setelah itu dia akan sibuk mengurusi momongannya.
 Hendaklah Anda menundukkan pandangan sehingga tidak mencela kekurangan yang ada pada isteri Anda. Usahakan Anda selalu menyebut-nyebut kebaikan dan kemuliaan dirinya sehingga kekurangannya bisa ditutupi. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Hendaklah seorang laki-laki yang beriman (suami) tidak marah terhadap seorang perempuan yang beriman (istri). Jika seorang suami tidak senang terhadap sikap isterinya, hendaklah dia tetap mencintai isterinya karena satu hal yang lain.”
 Hendaklah Anda mendengarkan kritik isteri Anda dengan dada yang lapang. Sesungguhnya Rasulullah sering meminta pertimbangan pendapat kepada isteri-isterinya, dan dia tidak pernah marah kepada mereka.
 Hendaklah Anda bersikap baik kepada isteri dan anak-anak Anda. Sebab Rasulullah telah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah sikap baik kalian yang ditujukan kepada keluarga.” (HR. Al-Tirmidzi). Jika Anda berbuat baik kepada mereka (isteri dan anak-anak Anda), maka mereka pun akan berbuat baik kepada Anda. Lebih dari itu, mereka akan mengganti kehidupan Anda yang sempit dengan kehidupan yang lapang dan penuh kebahagiaan. Hindari sifat pelit kepada isteri Anda, diri Anda, dan anak-anak Anda. Berilah nafkah yang layak untuk mereka, karena harta yang Anda berikan kepada keluarga Anda terhitung sedekah. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baiknya uang adalah uang yang kamu berikan kepada keluargamu.” (HR. Muslim dan Ahmad).

(Dr. Basya, Hassan Syamsi. 2008. Kubisikkan Pesan Cinta Untukmu….Jakarta: Mirqat Publishing)

Senin, 08 Juni 2009

Seandainya Kamu Berkali-kali Mencium Seorang Perempuan, Maka Kamu Tetap Saja Ingin Selalu Menciumnya!!!


Demikian perkataan seorang pedagang terhadap puteranya yang baru datang dari perjalanan. Alkisah, pedagang itu mengutus puteranya agar berdagang di negeri seberang. Pada suatu hari, dalam kepergiannya, kebetulan sang putera melihat seorang perempuan yang cantik dari pintu rumahnya. Kemudian dia menyamar sebagai seorang tukang air, lalu mencium perempuan itu. Belakangan diketahui bahwa perempuan itu puteri seorang pedagang.
Sang ayah tetap menanti kedatangan puteranya kembali dari berdagang. Setelah puteranya tiba, sang ayah bertanya, “Apa saja yang kamu kerjakan dalam usaha dagangmu?” sang putera menjawab, “Aku menjual barang, kemudian membeli barang lagi untuk dijual. Lalu aku berbuat ini dan itu…”
“Bukan ini yang hendak kutanyakan kepadamu,” kata sang ayah. “Apakah kamu melakukan perbuatan selain itu?”
Mula-mula sang putera enggan mengakui perbuatan yang pernah dikerjakannya. Ketika sang ayah mendesak, akhirnya sang putera berkata, “Aku tidak pernah berbuat apa pun, wahai ayahku, kecuali aku pernah mencium seorang perempuan yang menarik perhatianku saat di pasar!”
Seketika itu ayahnya berkata, “Seandainya kamu berkali-kali mencium seorang perempuan, maka kamu akan tetap saja ingin mencium puteri pedagang itu!!”
Imam Syai’I pernah bersyair:
Hendaklah kalian menghindari perbuatan haram
Jagalah kesucian kaum perempuan dengan adanya muhrim
Hindarkan mereka dari perbuatan yang tak patut bagi seorang Muslim
Sesungguhnya zina adalah hutang
Ketahuilah, jika kamu hendak melunasinya, jaga kesucian keluargamu

(Dr. Basya, Hassan Syamsi. 2008. Kubisikkan Pesan Cinta Untukmu…. Jakarta: PT. Mirqat Tebar Ilmu)

Bermesraan ala Rasulullah


Hm…saya sengaja memposting artikel ini, untuk mereka yang sudah menikah sehingga bisa dijadikan contoh. Juga untuk mereka yang akan menikah agar memiliki pengetahuan lewat bacaan. Bagi yang belum nikah, ikutan baca juga gapapa sih…tapi jangan kebawa nglamun ya, and don’t try this at home!!! Hehee!!! Silahkan disimak…

Jangan mengira hidup ber-Islam itu kaku dan hambar. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mencontohkan kemesraan yang luar biasa asyik antara suami dan istri. Lebih romantis, namun juga lebih berkah karena bernilai ibadah dan mendatangkan pahala.
Bermesraan, adalah upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang dalam bentuk verbal dan non-verbal. Sentuhan tangan dan gerak tubuh lainnya, adalah termasuk lambang non-verbal ketika suami berkomunikasi dengan istrinya. Komunikasi verbal semata belumlah efektif jika belum disertai oleh komunikasi non verbal, dalam bentuk kemesraan tersebut.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun merasakan pentingnya bermesraan dengan istri, sehingga beliau pun mempraktekkannya untuk menghias hari-hari dalam keluarganya, yang tercermin seperti hadits-hadits berikut:

Tidur dalam Satu Selimut Bersama Istri
Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan ‘Aisyah ra biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan ‘Aisyah, tiba-tiba ‘Aisyah bngkit. Beliau kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Karena saya haidh, wahai Rasulullah’. Sabdanya, ‘Kalau begitu, pergilah, lalau berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku’. Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau.”(HR Sa’id bin Manshur)

Memberi Wangi-Wangian pada Auratnya
‘Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi shallallahu’alaihi wasallam apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan emngolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya. (HR Ibnu Majah)

Mandi Bersama Istri
Dari’Aisyah ra, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi shallallahu’alaihi wasallam dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana).” (HR’Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)

Disisir Istri
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah Saw, saat itu saya sedang haidh.”(HR Ahmad)

Meminta Istri Meminyaki Badannya
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah saw pada hari raya ‘Idul Adha setelah beliau melakukan jumrah ‘aqabah.”(HR Ibnu ‘Asakir)

Minum Bergantian pada Tempat yang Sama
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa minum dari mug yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil mug tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil mug, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.”(HR’Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)

Membelai Istri
“Adalah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu beliau bermalam di tempatnya.”(HR Ahmad)

Mencium Istri
Dari ‘Aisyah ra, bahwa Nabi saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.”(HR’Abdurrazaq). Dari Hafshah, putri ‘Umar ra,”Sesungguhnya Rasulullah saw biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa.”(HR Ahmad)

Tiduran di Pangkuan Istri
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata,”Nabi saw biasa meletakkan kepalanya dipangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca al Quran.”(HR ‘Abdurrazaq)

Memanggil dengan Kata-Kata Mesra
Rasulullah saw biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti ‘Aisy, dan Humaira (pipi merah delima).

Mendinginkan Kemarahan Istri dengan Mesra
Nabi saw biasa memijit hidung ‘Aisyah jika ia marah dan beliau berkata,”Wahai ‘Uwaisy, bacalah doa:’Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.”(HR Ibnu Sunni)

Membersihkan Tetesan Darah Haidh Istri
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Aku pernah tidur bersama Rasulullah saw di atas satu tikar ketika aku sedang haidh. Bila darahku menetes ke tikar itu, beliau mencucinya di bagian yang terkena tetesan darah dan beliau tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau shalat di tempat itu pula, lalu beliau berbaring kembali di sisiku. Bila darahku menetes lagi ke tikar itu, beliau mencuci di bagian yang terkena darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau pun shalat di atas tikar itu.(HR Nasa’i)

Bermesraan Walau Istri Haiddh
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata, “Saya biasa mandi bersama Rasulullah saw dengan satu bejana, padahal kami sama-sama dalam keadaan junub. Aku biasa menyisir rambut Rasulullah ketika beliau menjalani I’tikaf di masjid dan saya sedang haidh. Beliau biasa menyuruh saya menggunakan kain ketika saya sedang haidh, lalu beliau bermesraan dengan saya.”(HR’Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)

Memberikan Hadiah
Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata,”Ketika Nabi saw menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya,’Sesungguhnya aku pernah hendak member hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan. Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah saw, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.”(HR Ahmad)

Segera Menemui Istri Jika Tergoda
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi saw pernah melihat wanita, lalu beliau masuk ke tempat Zainab, lalu beliau tumpahkan keinginan beliau kepadanya, lalu keluar dan bersabda, “Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.”(HR Tirmidzi)

Begitu indahnya kemesraan Rasulullah saw kepada istrinya, member gambaran betapa Islam sangat mementingkan komunikasi non verbal ini, karena bahasa tubuh ini akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih saying antara suami istri. Nah, silakan mencoba! Hihiiii….
(oleh: Ira Istadi. Alia: November 2008)

Sabtu, 06 Juni 2009

Jawaban Kuis KeSPros

1.K3 merupakan syarat yang tidak bisa ditawar lagi di dalam industri. Jelaskan!
Tujuan K3 adalah untuk mencegah kecelakaan, kebakaran, ledakan, dan penyakit akibat kerja; mengamankan peralatan kerja dan hasil produksi; dan menciptakan lingkungan aman, nyaman, dan sehat. K3 tidak bisa ditawar lagi di dalam industry karena fungsinya yang sangat penting untuk kelancaran dan keselamatan kegiatan industry. K3 juga merupakan salah satu parameter prestasi suatu industry yang dapat melaksanakan K3 dengan baik dan sesuai standar yang berlaku.
2.Untuk menjaga “safety” agar tetap berlangsung dengan baik maka harus dijaga aspek sebagai berikut: regulasi, ekonomi, moral, dan sikap tenaga kerja. Jelaskan masing-masing!
Regulasi : dibutuhkan hukum yang mengatur K3 yang sanksinya tegas, peraturannya mencakup semua masalah K3 dan sesuai dengan kondisi saat ini.
Ekonomi : dibutuhkan modal yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan K3 (membeli peralatan industry yang sesuai desain dan aman, membeli Alat Pelindung Diri untuk para karyawan, menggaji karyawan sesuai keahlian dan tingkat risiko pekerjaan).
Moral : kesadaran moral antara karyawan dan manajer perusahaan sangat dibutuhkan untuk memenuhi safety. Karena akan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk bekerja lebih aman, mematuhi peraturan yang berlaku, dan bagi manajer perusahaan agar lebih peduli dengan keselamatan karyawannya.
Sikap tenaga kerja : merupakan factor yang paling penting untuk memenuhi safety karena tenaga kerja merupakan pelaku utama dalam menghidupkan industry. Sikap tenaga kerja yang diperlukan adalah professional, bekerja dengan aman, mematuhi hukum K3 yang berlaku.
3.Sebutkan masing-masing 5 hak dan kewajiban tenaga kerja!
Hak tenaga kerja : bekerja di tempat yang aman, sarana-prasarana memadai, mendapat fasilitas kesehatan, bekerja tanpa takut, mendapatkan upah sesuai dengan risiko pekerjaan.
Kewajiban tenaga kerja : bekerja dalam keadaan siap kerja, memperbaiki setiap keadaan yang berbahaya (bila mampu), melaporkan kepada atasan bila melihat tanda-tanda bahaya, mengetahui risiko pekerjaan dan dapat bekerja dengan aman, menjaga tempat kerja selalu bersih dan aman.
4.Sebutkan masing-masing 5 contoh jenis kecelakaan yang disebabkan oleh unsafe action dan unsafe condition.
Unsafe action : mengelas tanpa menggunakan kaca mata gelap menyebabkan kebutaan/cacat mata, menghirup debu amplasan kayu tanpa menggunakan masker anti debu menyebabkan asma/radang paru-paru, cedera tulang punggung saat mengangkat beban yang terlalu berat karena posisi mengangkat yang salah, kecelakaan jatuh dari lift karena memasukkan beban terlalu banyak, tersetrum saat kontak dengan alat-alat listrik yang sedang aktif karena tangan dalam keadaan basah.
Unsafed condition : bahaya cedera karena menggunakan perkakas yang rusak atau tidak cocok, bahaya sesak nafas karena bekerja di ruang penyimpanan gas berbahaya yang ventilasinya minimalis, bahaya terjadinya pembekuan pada waktu kontak dengan es kering dan gas cair, luka bakar karena kontak dengan perkakas panas, menurunnya fungsi organ tubuh karena terlalu lama bekerja di ruang radiasi.
5.Mengapa presentase kecelakaan di industry yang terbesar disebabkan oleh perbuatan yang tak aman dari tenaga kerja?
Karena tenaga kerja merupakan pelaku utama penggerak industry, ketika tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja yang tidak berpengalaman, berpendidikan rendah, dan tidak terampil maka akan menyebabkan masalah utama yang menyebabkan kecelakaan besar.
6.Sebutkan sebab-sebab kecelakaan industry yang tergolong masih sangat tinggi!
SDM yang rata-rata berpendidikan rendah dan tidak mampu mengoperasikan alat canggih, disiplin kerja yang rendah, manajemen yang kurang memperhatikan keselamatan kerja, hukum yang mengatur K3 yang masih tidak memadai.
7.Jelaskan tentang teori “domino” pada kecelakaan industry!
Kecelakaan yang disebabkan oleh satu sumber penyebab tetapi dari satu sumber tersebut akhirnya merambat dan menyebabkan kecelakaan lain yang bersambungan. Contoh: kebakaran pada salah satu sumur minyak bumi, tetapi karena sumur tersebut mempunyai aliran minyak bumi yang saling terhubung maka akan menyebabkan kebakaran pada sumur yang lain.
8.Risiko/konsekuensi dari sebuah kecelakaan akan menyebabkan sesuatu yang fatal tidak hanya kerusakan alat/barang namun juga kehidupan ekonomi pabrik atau industry itu sendiri. Jelaskan singkat dan jelas!
Ketika terjadi kecelakaan fatal yang mengakibatkan berhentinya seluruh kegiatan industry, maka otomatis industry tersebut akan mengalami kerugian ekonomi. Mulai dari berhentinya pemasukan pendapatan, kehilangan alat dan barang, kehilangan tenaga kerja, membayar jaminan kesehatan tenaga kerja, dll yang tidak diimbangi dengan adanya pemasukan pendapatan dari proses industry.
9.Jelaskan tentang identifikasi bahaya, potensi bahaya, dan tingkatan bahaya. Berikan contohnya!
Identifikasi bahaya : mencari informasi tentang sifat fisis dan chemist yang dimiliki oleh suatu bahan atau informasi tentang prosedur pemakaian, perawatan, kondisi proses suatu alat.
Potensi bahaya : bahaya apa saja yang dimiliki oleh suatu bahan atau alat.
Tingkatan bahaya : ukuran secara kuantitatif suatu bahaya yang disajikan dalam angka atau huruf.

10.Sebutkan bahaya-bahaya yang disebabkan oleh bahan kimia!
Toksik, korosif, mudah menyala, mudah terbakar, karsinogenik, iritatif.
11.Apakah yang disebut Nilai Ambang Batas dari zat kimia berbahaya? Apa gunanya NAB itu dalam kesehatan lingkungan industry?
NAB : kadar aman dari zat kimia yang masih boleh dilepas ke lingkungan.
Guna NAB : merancang alat pengolahan limbah, mengetahui NAB suatu zat kimia yang dilepas oleh pabrik, agar tidak melepas zat kimia melebihi NAB.
12.Di dalam hygiene perusahaan/hygiene industry ita harus melakukan 3 kegiatan yang sangat penting yaitu: pengakuan, evaluasi, dan pengendalian. Jelaskan masing-masing dan apa manfaatnya?
Pengakuan (pengenalan lingkungan) : untuk mengetahui secara kualitatif tentang factor bahaya lingkungan. Manfaat : dasar untuk merancang kondisi proses, mempublikasikan factor bahaya kepada masyarakat.
Evaluasi (penilaian lingkungan) : untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif tingkat bahaya dari suatu factor bahaya. Manfaat : dasar menyatakan kondisi lingkungan, ada tidakya korelasi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dasar perencanaan alat2, sebagai dokumen pemeriksaan sesuai undang2 yg berlaku.
Pengendalian : usaha untuk menurunkan tingkat factor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat ditolerir oleh peraturan yang berlaku. Manfaat : meminimalisasi kecelakaan, tahu cara pencegahan kecelakaan.

Rabu, 03 Juni 2009

May I love you? Because...


You are my waking dream.
You're all that's real to me.
You're the magic in the world I see.
You're the prayer I sing.
You brought me to my knees.
You're the faith that made me believe.
Dreams on fire..higher&higher.
Passions burning right on the pyre..
once far, forever yours. In me, all your heart.
You're my ocean waves.
You're my thought each day.
You're the laughter from childhood games.
You're the spark of dawn.
You're where I belong....
You're the ache I feel in every song.
(A.R. Rahman&Suzzane)